Ringkasan Khotbah

Bulan lalu kita telah merenungkan bagaimana respon Zakharia terhadap berita yang disampaikan oleh Malaikat Gabriel. Zakharia tidak percaya dan hasilnya ia menjadi bisu selama satu tahun sampai pada kelahiran Yohanes Pembaptis. Saat ini kita merenungkan respon Maria terhadap kabar yang diterimanya dari malaikat Gabriel. Respon Maria terhadap kabar baik tersebut (ayat 34) kelihatan logis, sepertinya sama dengan respon Zakharia. Maria juga mengajukan pertanyaan logis seperti Zakharia walaupun berbeda kasusnya, tetapi malaikat tidak menjatuhkan hukuman kepada Maria, karena Maria memiliki sikap hati yang berbeda. Maria bukan tidak percaya seperti Zakharia, tetapi Maria ingin mengetahui bagaimana hal itu terjadi dan bagaimana hal itu akan dinyatakan kepadanya.

Mungkin bagi keluarga Zakharia, mendapat kabar Elisabeth akan mengandung merupakan kabar baik karena mereka sudah berkeluarga, walau menurut Zakharia tidak mungkin karena mereka sudah lansia. Tetapi bagi Maria, mendapat kabar akan mengandung, dengan status belum bersuami membuat perasaan Maria berkecamuk. Tetapi setelah Malaikat Gabriel menjelaskan bagaimana dia akan mengandung dan memberi kabar juga tentang sepupunya Elisabeth yang sedang mengandung pada masa tuanya, akhirnya Maria menyatakan suatu pernyataan iman yang luar biasa (ayat 38) “Sebab Aku ini hamba Tuhan”. Maria menyerahkan diri kepada Allah yang hidup, menghambakan diri kepada Allah yang Mahatinggi, menundukan logikanya kepada kehendak dan rencana Tuhan dalam hidupnya.

Kekuatiran akan pasangan, keluarga, atau masyarakat, Tuhanlah yang akan menyelesaikannya. Saat ini mari taat pada suara Tuhan, rencana dan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Ini penghiburan yang luar biasa bagi kita saat akan mengakhiri tahun 2012 dan memasuki tahun 2013. Apa yang menjadi kekuatiran kita saat ini? Pelajaran dari Maria, Tuhan akan menyelesaikan semua itu, bukan hanya untuk kebaikan kita saja tetapi agar kehendak dan rencana Tuhan dinyatakan dalam hidup kita. Ketika firman Tuhan berbicara kepada kita, ketika Tuhan mau menyatakan rencananya dalam hidup kita, percayalah, miliki hati seorang hamba, yang mau taat pada firman Tuhan, jangan kuatir akan hidup, pasangan, keluarga, masyarakat di sekitar kita, Tuhan akan menyelesaikannya. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. “For nothing will be imposible with God” (ESV), tidak ada yang mustahil bersama dengan Tuhan.