Pengkhotbah

Perikop
Yohanes 4:42

Ringkasan Khotbah

Natal merupakan pernyataan kasih Allah yang begitu ekstrim dari sisi Diri-Nya sendiri, Allah tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri dan merelakan-Nya demi keselamatan umat berdosa! Di bagian ini dapat kita lihat pernyataan masyarakat di luar Yahudi bahwa Yesus benar-benar adalah Juruselamat dunia. Tetapi sebelum pengakuan ini, pernyataan Yohanes Pembaptis (Yohanes 1:29) telah memastikan bahwa dalam Kristus terletak janji keselamatan orang berdosa. Manusia yang telah jatuh dalam dosa perlu merespon pemberian yang amat besar ini yaitu kedatangan Yesus ke dalam dunia.

Peristiwa Abraham membuktikan imannya dengan mengorbankan Ishak di atas gunung Moria merupakan bayang-bayang pengorbanan Kristus. Setelah itu Tuhan menjanjikan bahwa melalui keturunannya semua bangsa di bumi mendapat berkat (Kejadian 22:18). Orang-orang Sikhar di Samaria bisa mengaku percaya karena mereka telah mendengar tentang kedatangan Kristus sejak nenek moyang mereka Abraham, dan secara rohani memahami adanya Juruselamat dunia.

Dalam bahasa Inggris, kata ‘percaya’ dijelaskan dalam 2 kata yaitu ‘believe’ (percaya secara rasional) dan ‘trust’ (mempercayakan diri kepada objek percaya). Dalam Perjanjian Lama, dipakai kata ‘he’emin’ (Ibrani) dari kata dasar ‘awman’ yang artinya ‘percaya atau bergantung pada’. Kata ‘amin’ adalah kata adopsi dari bahasa Ibrani yang mengatakan bahwa ‘saya percaya’. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, istilah percaya yang dipakai adalah ‘piesteuo’ (Yunani) yang artinya ‘iman’. Dalam Perjanjian Baru, ‘iman’ terutama ditujukan kepada Yesus, yaitu percaya kepada-Nya dan perkataan-Nya, bahwa Dia adalah Tuhan dan Juruselamat, dan mempercayakan diri kepada-Nya, serta juga percaya dan menerima kebenaran Injil. Orang-orang Samaria berkata bahwa Yesus adalah benar-benar Juruselamat. Artinya mereka menerima kebenaran tentang Yesus adalah Juruselamat bagi mereka. Di balik pengakuan ini, ada kebenaran yang mereka ingin sampaikan:

1. Mereka orang berdosa. Tuhan Yesus menyatakan tentang dosa perempuan Samaria dan kebenaran yang harus ia terima, dan ia menerima Yesus sebagai Juruselamat melalui pengakuan imannya. Setelah perempuan itu percaya, ia pergi ke kota untuk menyaksikannya (Yohanes 4:28-29). Begitu juga kita yang sudah mendengar dan percaya, terimalah Yesus secara pribadi dan kita akan selamat. Dan seperti perempuan Samaria ini, kita pun perlu termotivasi untuk menjadi saksi Kristus. Di Samaria, Yesus diakui dan diterima sebagai Mesias sedangkan di Yerusalem tidak. Wanita Samaria ini mewakili orang berdosa yang ketika bertemu Yesus, menyadari keadaannya dan akhirnya percaya. Sedangkan orang Yahudi mewakili orang-orang yang bebal, yang menganggap praktek bergama mereka sudah cukup menjamin untuk mereka mencari Allah. Yesus datang di tengah dunia sebagai seorang yang diurapi. Ia memastikan bahwa manusia adalah terbatas, tidak dapat menghampiri Allah dengan cara dan usahanya sendiri. Hanya dengan kedatangan Kristus ke dalam dunia ini maka manusia dapat datang kepada Bapa.

2. Yesus Juruselamat bagi dunia. Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia tidak pernah berusaha untuk mencari Tuhan (Roma 3:11). Tetapi tindakan Yesus pergi ke Samaria adalah langkah untuk membawa berita keselamatan kepada orang-orang di sana. Istilah ‘Juruselamat’ (Yunani: Sotera) artinya ‘Pembebas’ atau ‘Pemelihara’. Kata dasarnya adalah ‘soo’, artinya ‘menyimpan’, ‘memberikan’, ‘melestarikan’, ‘menghindarkan dari kematian atau bahaya’, ‘membawa kepada keadaan aman’.  Yohanes 1:17b: “kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus”. Artinya Yesus datang memberi solusi atas bahaya kematian yang akan menimpa orang berdosa di dunia ini. Kita bisa lepas dari kutuk dosa ini hanya dengan percaya dan menerima Sang Pembebas. Dosa kita itu tidak gratis bayarannya, tetapi karena ada yang sudah membayar maka kita tidak perlu lagi membayarnya. Yesus sendiri datang dan menjamin keselamatan bagi setiap umat-Nya!

Marilah kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada-Nya. Yesus adalah jaminan keselamatan kita. Ia menyediakan jalan keluar atas ancaman dosa kita. Sama seperti perempuan Samaria, bertobatlah atas dosa-dosa kita, dan jadilah saksi bahwa Yesus benar-benar Juruselamat Dunia!