Pengkhotbah

Perikop
Titus 3:1-14

Ringkasan Khotbah

Tema tahunan gereja di tahun ini adalah menjadi jemaat yang teguh dan setia. Ini bukan hal yang mudah mengingat kita semua mempunyai latar belakang masing-masing sebelum kita berjumpa pribadi dengan Yesus. Yang menjadi fokus pada perikop ini sesuai dengan tema hari ini adalah ayat 3 dimana Paulus menjelaskan bagaimana kehidupan kita pada masa lalu, apa yang terjadi disana sebelum kita ditebus. Dan inilah yang menjadi peringatan bagi kita di masa kini. Apakah kehidupan lama kita masih menjadi kesukaan masa kini? Kita mungkin lahir di keluarga Kristen, rajin bergereja, namun belum tentu sudah berjumpa pribadi dengan Yesus, dan bahkan setelah lahir barupun tidak mudah meninggalkan kehidupan lama.

Pada ayat 3 dikatakan dahulu kita hidup dalam:

a) kejahilan (anoetos), artinya bodoh, tidak berpengertian, tidak memiliki pemahaman akan perkara rohani.

b) tidak taat: karena kurang berpengertian maka keras kepala / tegar tengkuk, melawan Firman, pemberontak, berlawanan dengan apa yang diperintahkan oleh Roh Kudus. Tuhan menuntut kita untuk taat. Kita perlu melandasinya dengan pembacaan Firman Tuhan, mengutamakannya dan bukan hanya pada saat membutuhkan pertolongan saja.

c) sesat: tidak memedulikan jalan Tuhan atau sedang dituntun panduan yang salah, melenceng dari jalan yang benar. Kita hanya dapat keluar dari kesesatan bila berbalik arah dan menempuh jalan yang benar.

d) hidup dalam berbagai hawa nafsu: karena belum bertobat sehingga diperbudak oleh berbagai keinginan daging. sebaliknya setelah bertobat kita perlu punya gairah untuk mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya serta beribadah kepada-Nya. Sebagai manusia baru yang telah bertobat dan menyerahkan hidup kita untuk dipimpin oleh Roh.

e) hidup dalam kejahatan dan kedengkian. kejahatan: perseteruan hati, kehendak buruk, keadaan pikiran yang ditujukan oleh niat untuk melakukan perbuatan menentang hukum (kamus Webster) sedangkan kedengkian: iri hati, ketidakpuasan melihat keberhasilan orang lain. Kehidupan kita dengan natur orang berdosa, begitu mudah kita jatuh, melakukan hal yang jahat, melihat kejelekan orang lain dan bahkan menghakimi.

f) keji, saling membenci: ini benar-benar bukan sikap orang Kristen karena bertentangan dengan kasih. Kita harus ingat bahwa bukan karena perbuatan baik kita maka Allah menyelamatkan kita.

 

Pada ayat 4-7 kita dapat melihat mengenai adanya kepastian keselamatan. Sudahkan kita miliki kepastian keselamatan itu dan bila sudah, apakah dampaknya? Kehidupan lama kita sudah disalibkan bersama Tuhan dan kita mengalami pembaharuan maka seharusnya kita yakin akan keselamatan yang kita peroleh. Dalam kehidupan sehari-hari sungguh mengasihi Taurat-Nya dan orang orang lain dapat melihat dan mengalaminya melalui kesaksian hidup kita.

Kelemahan yang menonjol dalam kekristenan zaman kini adalah kurangnya atau tidak adanya perbedaan antara orang Kristen dan orang bukan Kristen, ataupun sebelum dan sesudah mengalami pertobatan. Mari kita memastikan agar orang-orang mengetahui bahwa kita Kristen melalui kasih Allah dalam kesaksian hidup kita dan perubahan hati yang terjadi di dalam diri kita. Kiranya firman Tuhan yang memampukan kita menjadi jemaat yang teguh dan setia.