Kumpulan Khotbah

Pdt. Takashi Fukuda
24 Desember 2017

Yesus: Pusat Alam Semesta

(Lukas 1:26-38, 2:1-7; 1 Tesalonika 1:4-10)

Natal adalah musim yang menyenangkan bagi setiap orang. Di Filipina, musim di mana pada akhir tahun di Bar and Mance yaitu bulan September-Desember adalah bulan yang mengungkapkan kegembiraan Natal. Pada bulan September, lagu-lagu Natal akan mengalun di tempat umum seperti mal. Sisa-sisa hiasan Natal yang berakhir pada bulan Desember tidak akan dihapus sampai akhir Januari.
Dari hari penciptaan pertama sampai keenam, Allah menciptakan alam semesta kita, bumi dll. Secara singkat, karya besar Tuhan dimulai dengan penciptaan langit dan bumi, dan mencapai puncaknya dengan kelahiran Yesus, salib, kebangkitan, dan ini selesai dengan kedatangan Yesus yang akan datang lagi. Dari keenam hari penciptaan sejak langit dan bumi diciptakan, kelahiran Yesus dan kedatangan Yesus yang kedua adalah segala sesuatu yang terjadi sebagai kejadian yang adalah usaha dari sisi Allah. Hari ini, kita akan melihat kelahiran Yesus dan kedatangan Yesus dari ketiga hal di atas. ❶ Kelahiran Yesus, apa yang telah kita ketahui bahwa Yesus, dapat memasuki dunia yang dibangunNya, yaitu sebagai seorang pribadi manusia. Selain itu, dengan mengabaikan ke-Tuhanannya, dia menawarkan hidupnya di kayu salib untuk orang-orang yang terbengkalai, melaksanakan penebusan, mengangkat kembali dan memberi harapan kepada kita. Sejak kisah Lukas 1:26-38 berbeda dari biasa, seorang malaikat muncul kepada Maria dan berbicara tentang hal-hal yang tidak dapat dipercaya, “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus” ayat 31. Maria sudah bertunangan tapi belum menikah. Maria terkejut dan menjawab malaikat tersebut “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” ayat 34. Proses kelahiran Yesus sendiri cukup normal, tapi konsepsi (fertilisasi/pembuahan) janin tersebut adalah keajaiban. “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” ayat 35. Berbicara tentang apa yang terjadi adalah Yesus yang terlahir sebagai pribadi yang adalah Tuhan, seseorang yang bertanggung jawab atas peran tersebut sebagai “anak” di antara Trinitas. Bagi mereka yang berada di dalam kandang domba dimana ada kelahiran Yesus disitu mungkin tidak akan merasakan sesuatu yang istimewa. Seringkali apa yang Tuhan lakukan kita anggap biasa, tapi ada suatu kehendak Tuhan di belakangnya. Kita hanya tidak menyadarinya.