Pengkhotbah

Perikop
Yesaya 56:9-57:13

Ringkasan Khotbah

Yesaya 56:1-8 menceritakan rencana Allah yang begitu agung dan mulia untuk memulihkan umat-Nya, bangsa Israel. Saat itu mereka sedang dalam pembuangan dan di ambang kehancuran karena “perzinahan rohani” yang mereka lakukan. Karena itu mereka membutuhkan pemulihan dari Allah.

Yesaya 56:9-12 menceritakan mengenai kebobrokan pemimpin bangsa Israel yang digambarkan seperti anjing-anjing penjaga yang bisu yang tidak melakukan tugasnya mengawal, menjaga dan mengarahkan umat Tuhan sehingga Allah membiarkan musuh menghancurkan bangsa Israel. Para pemimpin Israel menjadi pengejar laba (ayat 11) dan suka minum minuman keras (ayat 12) padahal Allah sudah memberikan peringatan mengenai minuman keras (Yesaya 5:11, 22).

Para pemimpin yang dimaksud adalah para pemimpin agama dan para pemimpin pemerintahan. Ini merupakan peringatan keras juga bagi kita yang menjadi para pemimpin di gereja, majelis, dan pelayan yang diberikan kesempatan oleh Allah untuk menggembalakan jemaat-Nya. Jemaat juga dihimbau untuk senantiasa mendoakan para pemimpin dan majelis gereja agar dapat “menggonggong” dan “menggembalakan” jemaat dengan kuat, aktif, penuh kasih dan ketulusan.

Kehancuran Israel juga digambarkan dengan merajalelanya kejahatan (Yesaya 57:1). Orang-orang yang benar dan saleh dibinasakan oleh para pembuat kejahatan. Orang-orang Israel disebut sebagai keturunan-keturunan perempuan sihir dan perempuan sundal (ayat 3). Persundalan atau perzinahan yang dimaksudkan bukan hanya mengacu kepada perzinahan secara fisik, tapi juga mengacu kepada perzinahan rohani. Beberapa perzinahan rohani yang dilakukan oleh bangsa Israel:

–    Ayat 5a: ayat ini menggambarkan ritual yang dilakukan orang Israel dengan melakukan hubungan seks dengan para wanita yang melayani di kuil dewi kesuburan yang menjadi sembahan orang-orang Kanaan. Ritual ini juga menggambarkan bagaimana orang Israel ikut menyembah dewi kesuburan  untuk kesuksesan pertanian. Di zaman sekarang, banyak yang “rela” melakukan zinah, entah dengan customer atau dengan atasan, untuk mendapatkan kenaikan pangkat, uang, kesuksesan, dll.

–    Ayat 5b: mengorbankan anak-anak untuk persembahan bagi dewa/dewi. Di zaman sekarang, zinah ini bisa dalam bentuk melakukan kerja keras, lembur di kantor hingga malam hari, namun akhirnya tidak ada waktu untuk anak dan istri.

–    Ayat 6: menyembah berhala berupa batu-batu licin. Di masa sekarang, ada yang orang yang percaya takhyul dengan memakai barang-barang tertentu, misalnya memakai ring dengan mata batu delima yang katanya cocok untuk orang yang lahir bulan Januari.

–    Ayat 7: menyembah di puncak gunung karena dianggap tempat tinggal dewa/dewi. Di zaman sekarang, masih ada orang yang pergi ke atas gunung untuk melakukan penyembahan kepada roh yang katanya menjaga gunung tersebut. Orang Jepang juga percaya takhyul bahwa apabila di atas Gunung Fuji tidak ada awan, maka hari itu adalah hari yang baik.

–    Ayat 8: lambang berhala ditaruh di atas pintu. Di masa sekarang, masih banyak orang yang menyimpan jimat, opo-opo, ikat pinggang warna merah yang katanya dapat memikat wanita, dll. Apabila kita mengunjungi beberapa restoran di Jepang, kita melihat patung kucing yang mengangkat dan melambai-lambaikan kakinya yang katanya untuk mendatangkan uang dan pengunjung.

–    Ayat 9a: menyembah Molokh. Molokh yang disebutkan pada ayat ini memiliki 2 penafsiran. Penafsiran pertama menyebutkan bahwa Molokh kemungkinan ada nama salah seorang dewa. Penafsiran kedua menyebutkan bahwa Molokh kemungkinan adalah nama seorang raja yang didewakan. Di zaman sekarang, banyak orang yang menaruh harapannya pada manusia, mengandalkan manusia, dan menjadikan manusia sebagai backing-nya, bukan Allah.

–    Ayat 9b: menyuruh duta-duta pergi, yang mengacu kepada tindakan memanggil roh-roh dari dunia orang mati. Di zaman sekarang, masih banyak orang yang pergi ke dukun atau ke peramal untuk minta petunjuk.

Hari ini Allah memperingatkan kita untuk menjauhkan diri dari perzinahan rohani. Apabila di antara kita ada yang menyimpan berhala-berhala yang menjadi ilah, buang itu segera, karena Allah akan murka. Keturunan-keturunan kita juga akan mendapat murka dari Allah. Memang orang yang melakukan zinah rohani terkesan mendapat kekuatan (ayat 10), tapi itu hanya bersifat sementara. Orang yang pergi ke dukun, mungkin di awal hanya diminta memberikan satu tumbal dan orang itu terlihat sukses, tapi jumlah tumbal yang diminta akan bertambah terus-menerus. Mungkin ada orang yang sembuh dari penyakit ketika pergi ke dukun, tapi ingat, Setan bisa menipu.

Sekali kita terjebak dalam zinah rohani, kita terjerumus, dan sulit untuk keluar dari dalamnya. Seperti zinah jasmani, pada saat dilakukan, memang memberikan kenikmatan, tapi pada akhirnya menghancurkan orang yang melakukan perzinahan itu dan dapat menghancurkan sebuah rumah tangga. Zinah rohani juga di awalnya terkesan membawa berkat karena Setan juga dapat menipu, tapi akhirnya pelakunya akan dihancurkan oleh Setan karena Allah membiarkannya.

Kita sebagai orang yang percaya kepada Allah, mari terus mengandalkan Allah, mari kita terus setia mengikuti Allah, tidak berpaling dari Allah karena orang yang berlindung kepada Allah akan mewarisi negeri dan akan memiliki gunung Allah yang kudus (ayat 13).

(MS/01/11)