Ringkasan Khotbah

Alkitab mencatat sekian banyak orang yang telah Ia jadikan sebagai tokoh iman yang dipanggil bagi pekerjaan yang mulia (bdk. Ibrani 11). Alkitab juga mencatat latar belakang dan tipe pelayanan yang berbeda-beda. Dalam sejarah Alkitab, ada prinsip yang selalu melekat dalam diri setiap orang kepunyaan Allah yaitu menerima karunia pemilihan untuk diselamatkan jiwanya sekaligus karunia untuk melayani pekerjaan Tuhan. Contoh: Abraham, Daud, Paulus. Karena itu, Paulus berkata di dalam Galatia 1:15-16 bahwa ia dipilih untuk diselamatkan dan juga dipanggil untuk melayani Dia. Ada kesaksian dari seorang Hamba Tuhan dari Wales, bernama Christmas Evans (1766–1838): “Lihatlah aku dalam khotbah-khotbahku; aku hanyalah reruntuhan. Lihatlah aku di dalam Kristus, aku sudah berada di surga dan memperoleh keselamatan”. Maukah kita dipakai Tuhan sebagai alat di tangan-Nya? Konsep ini perlu kita renungkan bahwa dalam melayani Tuhan, perlu ada pemikiran bahwa ini adalah panggilan dan pergaulan dengan Allah.

A. Rencana Allah (ayat 5). Dalam ayat ini dijelaskan tentang 4 hal yang dilakukan Allah: ❶ Membentuk, ayat ini menunjukkan bahwa kemahatahuan Allah mendahului keberadaan manusia. (Mazmur 139:16). Dengan demikian, kita meyakini bahwa Yeremia adalah orang pilihan Allah. Yeremia tidak memilih dirinya sendiri untuk melayani Tuhan. ❷ Mengenal, prinsip ini juga menjelaskan tentang karya Tuhan yang memahami siapa Yeremia secara personal (bdk. pernyataan Yesus di Matius 7:23). Tuhan Yesus juga pernah menjelaskan bahwa Ia sebagai Gembala yang baik, mengenal domba-domba-Nya. Dengan demikian, prinsip Tuhan mengenal umat-Nya adalah sebuah penegasan bahwa kita berelasi dengan Dia. ❸ Menguduskan, istilah “menguduskan” ini diartikan sebagai dipisahkan untuk menjadi alat khusus. Dari sini ada makna pengudusan. Biasanya dipakai untuk menjelaskan pengudusan peralatan upacara ibadah dan pengudusan secara moral. ❹ Menetapkan, pada waktu Allah berkata bahwa Ia menetapkan berarti Ia akan bekerja secara efisien oleh kuasa Roh Kudus untuk menghendaki/melakukan rencana-Nya. Ia mengatur semua pekerjaan-Nya sedemikian rupa sehingga Ia tidak melakukan apapun kecuali pada waktu yang tepat/benar. Ayat ini menegaskan bahwa manusia hidup dan bergerak di dalam penetapan Allah (Kisah Para Rasul 17:28). B. Tujuan Pelayanan Yeremia. Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa panggilan Yeremia ini ditetapkan oleh Allah maka Yeremia tidak berhak mengatur dirinya sendiri. Secara sederhana, Tuhan sedang menyatakan tujuan-Nya kepada umat-Nya melalui pelayanan Yeremia. Tuhan menghendaki dalam pelayanan Gereja itu agar berjalan dengan baik dan tertib (1 Korintus 14:33,40). Ada beberapa tujuan panggilan Yeremia di sini yaitu: ❶ Menjadi nabi bagi bangsa-bangsa (5). Keunikan pelayanan Yeremia ialah ia melayani pada zaman nubuatan dan penggenapan pembuangan Yehuda di Babel. Ia juga dibawa oleh orang Yehuda yang melarikan diri ke Mesir dan memberitakan Firman Allah di sana. Diperkirakan ia mati di Mesir. ❷ Menyampaikan Firman Allah (17). Waktu Tuhan memanggil dan memberi tugas pelayanan kepada Yeremia, Tuhan sudah memahami bahwa pribadi Yeremia itu lemah, takut dan tidak berani.  Tetapi Tuhan justru memanggil dan memberikan dia hikmat serta kekuatan untuk melayani. Tuhan tidak bergantung kepada kelebihan dan kemampuan manusia untuk melayani Dia. Hal yang Tuhan inginkan adalah ketaatan. C. Respon Yeremia dan kehendak Tuhan. Aku tidak pandai bicara, sebab aku ini masih muda (6). Alkitab mencatat beberapa contoh orang yang berusaha untuk membela (menghindar) dari panggilan Tuhan. Musa (Keluaran 3:11, 4:13), Yunus, dll. Walau mereka memiliki alasan untuk membela diri di hadapan Tuhan tetapi Tuhan tidak pernah membiarkan mereka menjauh dari panggilan-Nya. Istilah “masih muda”, dalam Ibrani: na-ar=anak-anak. BIS/FAYH: “masih terlalu muda”. Jadi, sangat difahami jika Yeremia berusaha untuk tidak mau melayani Tuhan karena faktor usia ini. Bagaimana respon Tuhan menghadapi pembelaan orang-orang seperti Yeremia ini? ❶ Jangan katakan aku ini masih muda (7). Dalam kepemimpinan, “Allah tidak berhenti bekerja pada karakter setelah mengarahkan seseorang ke dalam pelayanan. Allah terus membentuk karakter sepanjang pelayanan pemimpin tersebut”. Yang mendorong Yeremia tetap maju dan mau melayani Tuhan adalah: (i) Janji Penyertaan Tuhan (ay. 8,19), (ii) Taat kepada Firman Tuhan (ay. 7), (iii) Penyataan Diri Allah melalui penglihatan (ay. 11,13)

Ketaatan Yeremia didasari oleh relasi dia dengan Allah. Maka, jika ingin melayani Tuhan, jangan mengabaikan pengenalan pribadi dengan Allah sendiri. Ini adalah kekuatan besar. Mari kita meletakkan dalam hati kita dasar pelayanan seperti Paulus (Filipi 3:10) yaitu mengenal Tuhan semakin dalam lagi dalam setiap fase kehidupan. ❷ Tuhan mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku (9). Tuhan memberikan solusi atas kondisi Yeremia yang tidak pandai bicara karena masih terlalu muda yaitu menjamah dan menaruh perkataan-Nya ke dalam mulut Yeremia. Allah menjumpai Yeremia dengan firman-Nya dan memberikan sentuhan kepada titik kelemahan Yeremia. Tuhan tidak membiarkan kelemahan kita menjadi penghalang atas panggilan melayani. Terbukalah kepada Tuhan. Tuhan menghargai kejujuran setiap orang seperti Yeremia ini. Kehendak Tuhan bagi umat-Nya ialah agar setiap pribadi menjadi pekerja bagi kemuliaan Tuhan. Bersyukur karena Tuhan bermurah hati melibatkan kita untuk melayani-Nya melalui Gereja kita ini. Hal utama adalah kenalilah Dia secara pribadi, renungkan firman-Nya dan jujurlah kepada Dia agar Ia memperlengkapi bagi kemuliaan-Nya.