Pengkhotbah

Perikop
Roma 12:11

Ringkasan Khotbah

Kitab Roma ditulis oleh Paulus sebelum ia datang ke Roma karena kerinduannya untuk dapat menginjili orang-orang Roma. Paulus menuliskan tidak hanya doktrin tentang kekristenan tetapi juga nasihat untuk dipraktekkan
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pasal 12:11, ada tiga pemikiran yang diungkapkan:

  1. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor.Dalam bahasa aslinya ‘kendor’ di sini bisa diartikan dengan ‘malas’. Hal ini ditujukan kepada jemaat di Roma agar mereka tetap bersemangat dalam kondisi apapun dan tetap setia dalam kasih persaudaraan dan agape. Orang yang tidak kendor dalam kasih adalah orang yang setia. Hendaklah kita tetap semangat dan tidak pernah lesu dalam menjalankan komitmen kita sebagai murid dan pelayan Tuhan, seperti Dia tidak pernah berhenti melayani dengan kasih setia-Nya.
  2. Biarlah rohmu menyala-nyala. Roh yang menyala-nyala mempunyai pengertian sama dengan ‘mendidih’ dan ‘terus-menerus’. Supaya tetap menyala harus ada sumbernya, yaitu dari Roh Allah. Jika kita menerima Tuhan, maka kita akan mendapat materai pernyataan dari Roh Kudus sepanjang waktu. Jadi poin kedua ini lebih ditekankan pada sikap batin (hubungan dengan Tuhan). Jika terus berhubungan dengan Tuhan, roh kita akan menyala-nyala. Jangan sampai kita kehilangan kasih yang mula-mula (lihat Wahyu 2:4, 3:15).
  3. Dan layanilah Tuhan.Apapun yang kita lakukan kepada orang lain akan menunjukkan relasi kita kepada Tuhan. Patokannya adalah apakah yang kita lakukan sudah baik menurut Tuhan? Apakah sudah melayani Tuhan?

Jadi, dalam Roma 12:11 ini ditegaskan bahwa Tuhan adalah pusat dari semua kegiatan dalam hidup kita, baik itu dalam sikap batin maupun keluar, yang didasarkan oleh kasih. Kita perlu memiliki panggilan yang jelas agar dapat melayani (lihat 1 Korintus 1:1). Caranya adalah mengerti pribadi kita dan meletakkan visi kita kepada Tuhan. Dengan meletakkan pengharapan kepada Tuhan, kita akan bekerja dengan semangat karena kita tahu jerih payah kita tidak akan sia-sia (1 Korintus 15:58). Jadi dalam bekerja, bukan jenis pekerjaannya yang penting, tapi bagaimana kita bisa meletakkan iman kita kepada Tuhan dalam bekerja. Dasar dari semuanya adalah kasih (1 Korintus 13) dan hendaklah kasih itu jangan berpura-pura. Roh yang menyala-nyala untuk Tuhan menunjukkan seberapa besar kasih kita kepada Tuhan.

(LY&HOL /03/09)