Pengkhotbah

Perikop
Roma 8:18-30

Ringkasan Khotbah

Kita adalah orang yang telah diperbaharui di dalam Kristus sebagai orang yang baru dengan status yang baru. Sesuatu yang baru telah dikerjakan oleh Allah di dalam diri kita melalui Roh Kudus yaitu semua hal yang sudah Tuhan berikan melalui status yang baru (Roma 8). Kita diadopsi sebagai anak-anak Allah dan mendapatkan hak istimewa sebagai ahli waris dari Allah. Kita perlu tahu cara hidup di tengah dunia yang semakin jauh dari Tuhan supaya tetap memiliki hubungan yang indah dengan Tuhan.

Roma 8:1-16 memaparkan kebaikan dan hak istimewa yang kita terima dari Allah dan di ayat 17 muncul kata penderitaan. Dikatakan bahwa “jika kita menderita bersama-sama dengan Dia”. Penderitaan merupakan satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia yang percaya kepada Allah dan diperbaharui oleh Allah. Pemazmur dalam Mazmur 73 membandingkan hidup orang fasik yang senang tetapi hidup orang benar dalam penderitaan. Dalam dunia sekarang ini sedang ditawarkan segala tipu daya akan kenikmatan yang tidak terarah kepada Tuhan. Penginjilan seolah-olah dipermudah dengan iming-iming bahwa kalau ikut Tuhan maka semua masalah beres dan semua yang diinginkan akan didapat. Tetapi sesungguhnya itu tidak benar karena orang percaya juga bergumul dan mengalami tantangan. Ketika orang mulai percaya dan datang kepada Yesus Kristus, justru di situlah mulai tantangan baru, di mana hubungan dengan orang tua atau sanak saudara mungkin menjadi rusak karena adanya orang-orang yang menolak Kristus dan iman orang percaya tersebut.

Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa dia datang membawa pedang dan pertentangan (Matius 10:34, Lukas 12:51), yaitu pemisahan antara orang yang menerima berita sukacita dan mereka yang menolaknya. Kalau kita hanya berpikir bahwa kita datang kepada Kristus supaya mendapat kesenangan maka kita sudah salah dalam pemikiran itu. Paulus justru menegaskan bahwa ada penderitaan. Dan ketika kita menderita bersama-sama dengan Kristus maka ada hak istimewa yang disisihkan bagi kita, ada kemuliaan yang diberikan oleh Tuhan. Penderitaan adalah bagian hidup kita sebagai orang percaya. Perkataan Paulus dalam Roma 8 bukan ditunjukkan hanya kepada para misionaris atau hamba Tuhan tetapi bagi kita semua orang percaya, jika kita menderita bersama-sama dengan Kristus (menderita seperti Kristus).

Penderitaan yang bagaimana yang bisa disebut “menderita seperti Kristus”? Galatia 6:17: Paulus menempatkan diri sebagai seorang hamba yang pada masa itu seringkali diberi stempel/cap oleh tuannya bahwa ia milik tuan tertentu. Paulus mengatakan bahwa tanda Yesus yang dia miliki bukanlah tanda yang diberikan manusia tetapi merupakan tanda penderitaan dan pengorbanan yang Tuhan izinkan dia alami. Walaupun kita bukan Paulus tetapi kita adalah anggota tubuh Kristus yang masing-masing mempunyai tugas tertentu. Penting bagi kita untuk mengenal fungsi kita supaya dapat mengambil bagian dalam pelayanan yang ada. Dan untuk itu perlu penderitaan dan pengorbanan. Justru penderitaan dalam tubuh Kristus adalah bukti nyata bahwa kita benar-benar adalah orang-orang yang menjadi satu dengan Kristus dan menjadi saksi tentang Kristus. Jika kita menderita maka kita layak menerima kemuliaan bersama-sama dengan Kristus.

Penderitaan merupakan harga penyembahan kita kepada Allah. Dalam Perjanjian Lama, pengharapan seringkali dinyatakan kepada para nabi jauh ke depan sehingga mereka menggambarkan masa yang bahagia ketika kedatangan Sang Mesias. Tetapi masa-masa di tengahnya ada penderitaan yang harus dialami terlebih dahulu. Mari berharap bukan berdasarkan kepada kekuatan, kemampuan atau pengetahuan yang kita miliki tetapi hanya kepada Kristus. Kita tidak cukup hanya menerima Kristus saja dan tinggal diam, tetapi kita harus mengambil bagian dalam pelayanan. Mari kita bersama-sama memiliki visi yang jelas untuk dikerjakan pada hari-hari terakhir ini.

(CS/03/09)