Pengkhotbah

Perikop
Efesus 6:10-20

Ringkasan Khotbah

Sebuah pertanyaan bagi kita bersama, “Apakah saya masih seorang Kristen?” Kekristenan adalah sebuah medan perang melawan kekuatan Iblis yang menguasai dunia. Beberapa pertanyaan bagi kita yang masih Kristen antara lain: ❶ Apakah kamu benar-benar memper-Tuhan-kan Kristus? ❷ Mengutamakan dan memberi-Nya ruang dalam hatimu? ❸ Lawanmu si Iblis begitu licik menyerang setiap orang percaya menurut kelemahan dan kebutuhan mereka masing-masing. Contohnya: Iblis tahu Tuhan Yesus sedang lapar, ia menawarkan Tuhan Yesus untuk mengubah batu menjadi roti (Luk 4:3). Salah seorang penafsir mengatakan bahwa sekalipun Iblis gagal menggoda Kristus tapi usahanya itu membuktikan bahwa Iblis sangat berani, mengapa? karena Iblis berani menggoda Tuhan Yesus yang adalah sang pencipta dan pemilik semesta. Paulus menyinggung tentang strategi yang tepat dalam mengalahkan tipu muslihat Iblis di pasal 6 ini.

A. Iblis itu penuh strategi (ay. 11), Alkitab menulis Iblis dalam bahasa Ibrani “satan” dan dalam bahasa Yunani “diabolos” yang artinya “penuduh” atau “memusuhi”. Setan/Iblis adalah penyebab permusuhan. Kata “satan” ditulis sebanyak 6 kali dalam bentuk kata kerja di Perjanjian Lama: ❶ Maz 38:21, 71:13 memusuhi (Ibrani: satan); ❷ Maz 109:4, kata menuduh dari kata Ibrani: satan; ❸ Maz 109:20,29 mendakwa dari kata Ibrani: satan; ❹ Zak 3:1, mendakwa dari kata Ibrani: satan. Ditulis 2 kali kata satan yaitu nama diri (satan) dan kata mendakwa (satan); ❺ Ezra 4:6 tuduhan (menuduh) dari kata Ibrani: sitnah (kata dasar: satan); ❻ Kej 26:21, nama sitnah berasal dari kata dasar satan. Akibat tindakan orang Gerar yang bertengkar dengan Ishak, maka manusia seringkali suka bertengkar mewarisi perilaku dari sitna/setan ini.

Paulus menasihati jemaat Efesus “jika engkau marah, jangan memberi kesempatan kepada Iblis”. NIV: “the devils scheme”=skema iblis, NLT: “all strategies of the devil”=semua strategi iblis, KJV: “the wiles of the devil”=tipu muslihat. Istilah “tipu muslihat” hanya digunakan disini dan di Efesus 4:14 yaitu kata “kelicikan” yang berasal dari kata dasar “methodeias”, dalam bentuk kata feminine yang diartikan sebagai teknik atau siasat seorang pemimpin yang terampil. Musuh utama kita bukanlah dengan melakukan perang secara terbuka, tetapi dengan Iblis menggunakan tipu muslihat dan siasat. Iblis juga memiliki banyak pengikut (Mar 5:9, “Yesus bertanya kepada setan yang menguasai seseorang. Siapa namamu? Jawabnya: “Namaku Legion, karena kami banyak”. B. Kuat di dalam Tuhan. Melalui struktur dari kitab Efesus ini, kita bisa dapatkan penjelaskan tentang panggilan untuk menjadi umat Allah, lahir baru, sikap praktis sehari-hari, dan ide peperangan rohani. Dikatakan juga “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah (ay. 11), istilah “kenakanlah” berarti “dikuasai oleh atau berada di bawah”. Jadi orang percaya baru bisa berperang dengan kuasa jahat jika kita mau dikuasai dan diperlengkapi dengan perlengkapan senjata Allah, dengan tujuan supaya kita dapat bertahan. Dalam sistem perang Romawi, selalu ada tindakan untuk bertahan dan menyerang (band. Luk 11:21-22), sehingga kita tidak boleh hanya bertahan saja tanpa menyerang, atau menyerang terus tanpa bertahan. Dasar peperangan orang percaya adalah berperang secara rohani dengan kuasa Roh Kudus (Roma 8:13) terhadap keinginan dosa dan kesenangan duniawi. Selain itu dikatakan juga “Ambilah seluruh perlengkapan senjata Allah (ay. 13)”, yang berarti kelengkapan senjata perang kita diantaranya: ❶ Berdiri tegap (ay. 14); ❷ Berikatpinggangkan kebenaran; ❸ Kaki berkasutkan kerelaan memberitakan Injil (ay. 15); ❹ Siap dalam segala keadaan; ❺ Terimalah ketopong keselamatan dan pegang Roh/Firman Tuhan; ❻ Pedang Roh yaitu Firman Tuhan (ay. 17). Sebagai kesimpulan, jika kita masih Kristen, berperanglah melawan Iblis dan kalahkan kuasa jahat tersebut.